sejarah itu…

Bagi saya, pelajaran sejarah di sekolah kadang bewujud Dajjal bermata satu. Untuk urusan kebenaran dan keadilan, ia benar-benar cacat. Sejarah telah berpihak pada yang berkepentingan, telah bersolek sedemikian rupa untuk para penguasa atau pemilik modal. Saya, mungkin termasuk yang pernah ditipu mentah-mentah.

Let’s say,seharusnya dari buku pelajaran sejarah di sekolah saya diberitahu (atau karena saya tidak menyimak?) bahwa Islam pernah membangun peradaban yang, saya tidak menemukan istilah yang tepat untuk menggambarkan kemahadahsyatannya, menguasai hampir separuh dunia selama lebih kurang 8 abad *cmiiw*, pernah terlahir ke dunia seorang manusia luar biasa pembawa risalah, atau pernah terjadi perang-perang luar biasa bergelimang keajaiban dan keteladanan. Tapi buku-buku sejarah saya di sekolah terlalu fokus mengajarkan saya bahwa manusia dulunya adalah kera yang berjalan tegak.

Buku-buku pelajaran sejarah saya hanya menyembah-nyembah debut Jengis Khan atau Hitler atau prestasi perang Bonaparte yang jumawa. Tanpa pernah menyinggung-nyinggung debut perang Muhammad SAW,setidaknya saat 300an mujahid yang dipimpin Muhammad SAW mengalahkan dengan terhormat ribuan penyembah berhala di medan Badar, atau tentang genosida terhadap ribuan muslim pada saat perang Salib atau tentang penjajahan berabad-abad bangsa Palestina oleh Israel.

Pelajaran sekolah saya hanya membangga-banggakan tokoh pemimpin pencetus reformasi yang berhasil mengubah-ubah bentuk negaranya, tanpa sedikit saja menyentil betapa luar biasanya kepemimpinan khalifah-khalifah Islam, sebut saja Umar Bin Abdul Aziz, yang kisah kepemimpinannya –saya sangat amat yakin sekali dengan sepenuh hati- membuat bergidik siapa saja yang membacanya.

Atau telah dijejalkan ke otak saya bahwa Magna Carta di awal abad ke-13 adalah penghulu undang-undang yang pernah ditulis manusia. Padahal hemat saya, perjanjian Hudaibiyyah yang dipelopori kaum muslim lahir 6 abad sebelumnya.

Oke, saya disogok dengan alibi macan berbulu domba, bahwa sejarah harus netral, tak boleh menyinggung SARA, maka jika saya ingin mengetahui realita, jangan terlalu berharap pada buku sejarah di sekolah, cukup dari pelajaran agama saja.

Kembali ke tujuan pelajaran sejarah, yaitu untuk membuat manusia bisa memetik hikmah dari peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi, dan bukan untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan. walaupun katanya sejarah memiliki pola, namun kemungkinan kejadian serupa terjadi lagi adalah nol besar. Pelajaran terpenting dari sejarah adalah hikmah yang bisa dipetik dan keteladanan yang bisa dicontoh. *sotoy marotoy*

Sebenarnya, saya tidak bisa terima bahwa nama pejuang-pejuang sejati yang pernah menghuni bumi telah dikerdilkan oleh buku-buku sejarah sekuler, dan saya tidak akan pernah berdamai tentang hal ini. Namun agaknya, sejarah sama sekali tidak punya kuasa mengerdilkan atau membesarkan sebuah nama atas alasan apapun. Karena kebenaran sudah fitrahnya akan muncul kepermukaan. Dunia tetap akan mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Dunia juga akan membuktikan, bahwa sejarah tidak pernah punya andil menjadikan orang besar, namun orang-orang besar lah yang akan menciptakan sejarahnya sendiri.

Dan pada akhirnya, pelajaran sejarah di sekolah hanya mengajarkan saya untuk tidak mempercayainya atau membuat saya bingung yang mana yang harus dipercaya.

“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”(Q.S An Nuur:34)

Wallahu’alam..

~sedang mengenang isra mi’raj Rasul Allah *salam ‘alaik ya Rasulullah^^*

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

3 Responses to sejarah itu…

  1. Oel says:

    Pelajaran sejarah di sekolah tidak akan mampu mengupas tuntas sejarah islam… Karena itu di sekolah-sekolah Agama (Islam), sejarah kejayaan islam dipisahkan menjadi Tarikh atw Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)..

  2. cipus says:

    ocha, uda baca buku api sejarah?
    penulisnya ahmad mansur s.
    inspiring 😉

Leave a reply to Oel Cancel reply