tentang hujan…

Adalah langit yang memiliki kekayaan berupa butiran-butiran air, yang dengan itu ada hujan, yang dengan itu cahaya surya dibiaskan membentuk bianglala yang kokoh membusur dalam pigura alam, tangan Tuhan sengaja menata tiap incinya, mengatur sudut-sudut cahaya dibelokkan, menjadikan warna-warnanya tergradasi dengan sempurna. Indah, tak terperi. Membuat satu ujungnya berhulu di rasa ingin tahu dan ujungnya yang lain bermuara pada rasa takjub.

Mungkin tak seagung aurora, yang membuat ionosfer di langit utara dan selatan bumi megah dengan tarian sejuta warna, membuat iri khatulistiwa. Ia digelar Tuhan di dinding-dinding langit, dan dengan bangga, anggun membentang seolah sadar kalau ia cantik. Membuat hati anak-anak suku Inuit di belahan utara bumi dipenuhi takjub tak terlukiskan. Lalu terjun membilang-bilang warna, saat orangtua mereka mungkin tenggelam dalam mitologi menyesatkan tentang aurora. Menyenangkan pasti, tak ubahnya seperti menghitung bintang.

Tapi sekarang kita bicara tentang butiran-butiran air di langit sana, butiran-butiran air yang akan jatuh ke bumi sebagai hujan,

“… Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis tumbuhan” (thaahaa 20:53)

“… lalu dengan (air hujan itu) dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering);…”(Al-Jaatsiyah 45 :5)

“… dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu”(Al-Anfaal 8:11)

Subhanallah…

Maha benar Rabb-ku, Rabb yang menjadikan hujan..

yang dengannya Ia menumbuhkan, menghidupkan, menyucikan, melindungi, menguatkan, meneguhkan…

Aku senang menanti saat-saat angin mengarak awan, menunggu awan memuntahkan apa yang dikandungnya. Dan ketika jutaan kubik air dari langit itu turun, ketika itulah resahku,keluhku, dukaku seperti terbasuh,tak langsung hilang memang,namun paling tidak untuk saat itu hujan menggantinya dengan selangsa bahagia entah bagaimana..

Jika berjalan di bawah hujan, aku akan terbuai dalam euphoria masa kanak-kanakku. Teringat ketika bersama teman-teman sebaya, aku berlarian dibawah hujan, tak tahu mengejar apa. Tersenyum tak henti-henti. Tertawa selantang mungkin mengalahkan suara hujan, tak tahu menertawakan apa. Berkicau-kicau samar dengan suara teredam karena gelombang suara kami dikalahkan mentah-mentah oleh aubade air yang gagah membahana. Melonjak-lonjak girang melawan air yang menukik seperti anak-anak panah menyerang kami. Tak peduli kami akan sakit, kami jatuh, kami kotor, apapun, termasuk kami akan diomeli orang tua kami. menyenangkan. Dan kesimpulannya: aku seperti kodok.

Jika berjalan di bawah hujan, aku merasakan pengawasan lebih, merasakan perlindungan lebih dari biasanya dan entah kenapa aku merasa lebih muda beberapa tahun.Merasa segalanya jadi lebih indah, lebih ringan..Merasa segala sesuatu disekelilingku bergerak dalam format slow motion yang meluluhkan. Merasa bahwa hujan kali itu sengaja turun untukku, merasa bahwa orang-orang lain yang lalu lalang hanyalah figuran-figuran tak penting dalam potongan scene2 hidupku. Merasakan bahwa tiap tetes hujan berusaha mengatur ritmenya untuk menyamai ritmeku, membuatku merasa berarti, bahwa irama hujan terpusat pada satu hal: hatiku. Dramatis luar biasa.

Aku menyukai hujan, menyukai caranya membuatku kuyup, menyukai caranya menampar-nampar wajahku, menyukai entah bagaimana ia membuatku bahagia, menyukai bau tanah basah yang ia timbulkan, menyukai suasana dramatis yang ia ciptakan, menyukai setiap kali ia membuat kepalaku sakit, menyukai apapun..

Aku menyukai hujan, karena dengannya Tuhan menumbuhkan, menghidupkan, menyucikan, melindungi, menguatkan, meneguhkan…

“Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS Ar-Rum [30]: 48)

Karena hujan itu indah…

Karena sejalan derasnya hujan, akan ada doa-doa yang dikabulkan..

“Padahal walaupun sebelum hujan diturunkan kepada mereka,mereka benar-benar telah berputus asa” (Ar-Ruum 30:49)

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

9 Responses to tentang hujan…

  1. Lfn Nr says:

    tadabbur ayat Allah yang indah. Terbalut dalam kata-kata yang puitis dan imanjinatif..

    saya jadi teringat lagi kata Allah surah Ali Imran ayat 191 :
    …yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia…

    Hujan adalah salah satu anugerah Allah yang sering dilupakan manusia..semoga tulisan Anda ‘tentang hujan’ ini mampu menyadarkan kembali orang-orang yang membacanya, bahwa sungguh betapa indahnya anugerah Allah yang satu ini..

  2. webid says:

    ocha cha. . . pintarnya dirimu…
    tulisan menggambarkan apa yang ada di benak se seorang. sebagaimana pepatah arab yang mengatakan “Setiap bejana pasti akan mengalirkan apa yang dikandungnya”.
    Jadi, apa yang keluar dari lisannya, itulah isi hatinya. orang yang hatinya penuh dengan ilmu, ketawakkalan pada rob-nya, tidaklah keluar dari mulutnya, melainkan kata-kata yang penuh dengan hikmah. Banyak-banyak lah belajar ! dan jangan bosan belajar ! Karna ilmu tidak akan datang dengan jiwa yang santai…

  3. rawtr says:

    aslm.ww

    yah,, telat ngasih komen… jadi keduluan… afwan ya..

    hmm… ehm..ehm..uhk..uhk..

    hujan memang anugerah yang sangat indah. dan masih sangat banyak anugerah lain selain hujan. pilihannya adalah mensyukurinya atau kufur terhadapnya.

    kalo hujan tidak disyukuri, justru bisa jadi malapetaka. jadilah banjir. yang menghanyutkan. mematikan.

    mungkin juga akan serupa adanya dengan anugerah Allah yang lain. anugerah yang dirasakan oleh hati. kadang kita terlena. menjadi tidak syukur padaNya.

    yah.. semoga kita senantiasa dapat bersyukur. hingga Allah senantiasa menambah nikmatNya.

    keep writing. keep inspiring.

    jzk khr

  4. stwk says:

    sungguh indah kata2 yg engkau torehkan (mksdnya ketikkan)..
    pinter bgt sih kamu..
    seneng bacanya deh..

  5. ACHYAR says:

    OCHA, OCHA,,
    DWI YOSH…
    GUT!

  6. @ghe dunk says:

    HUJAN ITU REZEKI

  7. deyni says:

    Subhanallah mbak, suka sekali dengan tulisan2 mbak ocha.:)

Leave a reply to stwk Cancel reply